Senin, 13 Oktober 2008

The Cap Ride I'll Never Forget

The Cab Ride I'll Never Forget

Twenty years ago, I drove a cab for a living.

It was a cowboy's life, a life for someone who wanted no boss.

What I didn't realize was that it was also a ministry.

Because I drove the night shift, my cab became a moving confessional. Passengers climbed in, sat behind me in total anonymity, and told me about their lives. I encountered people whose lives amazed me, ennobled me, and made me laugh and weep.

But none touched me more than a woman I picked up late one August night. I was responding to a call from a small brick fourplex in a quiet part of town. I assumed I was being sent to pick up some partyers, or someone who had just had a fight with a lover, or a worker heading to an early shift at some factory for the industrial part of town.

When I arrived at 2:30 a.m., the building was dark except for a single light in a ground floor window.

Under these circumstances, many drivers would just honk once or twice, wait a minute, then drive away.

But I had seen too many impoverished people who depended on taxis as their only means of transportation.

Unless a situation smelled of danger, I always went to the door. This passenger might be someone who needs my assistance, I reasoned to myself.

So I walked to the door and knocked. "Just a minute", answered a frail, elderly voice. I could hear something being dragged across the floor.

After a long pause, the door opened. A small woman in her 80's stood before me. She was wearing a print dress and a pillbox hat with a veil pinned on it, like somebody out of a 1940s movie. By her side was a small nylon suitcase. The apartment looked as if no one had lived in it for years. All the furniture was covered with sheets. There were no clocks on the walls, no knickknacks or utensils on the counters. In the corner was a cardboard box filled with photos and glassware.

"Would you carry my bag out to the car?" she said. I took the suitcase to the cab, then returned to assist the woman. She took my arm and we walked slowly toward the curb. She kept thanking me for my kindness.

"It's nothing", I told her. "I just try to treat my passengers the way I would want my mother treated."

"Oh, you're such a good boy", she said. When we got in the cab, she gave me an address, then asked, "Could you drive through downtown?"

"It's not the shortest way," I answered quickly.

"Oh, I don't mind," she said. "I'm in no hurry. I'm on my way to a hospice."

I looked in the rear view mirror. Her eyes were glistening.

"I don't have any family left," she continued. "The doctor says I don't have very long."

I quietly reached over and shut off the meter. "What route would you like me to take?" I asked.

For the next two hours, we drove through the city. She showed me the building where she had once worked as an elevator operator. We drove through the neighborhood where she and her husband had lived when they were newlyweds She had me pull up in front of a furniture warehouse that had once been a ballroom where she had gone dancing as a girl. Sometimes she'd ask me to slow in front of a particular building or corner and would sit staring into the darkness, saying nothing.

As the first hint of sun was creasing the horizon, she suddenly said, "I'm tired. Let's go now."

We drove in silence to the address she had given me. It was a low building, like a small convalescent home, with a driveway that passed under a portico. Two orderlies came out to the cab as soon as we pulled up. They were solicitous and intent, watching her every move. They must have been expecting her. I opened the trunk and took the small suitcase to the door. The woman was already seated in a wheelchair.

"How much do I owe you?" she asked, reaching into her purse.

"Nothing," I said.

"You have to make a living," she answered.

"There are other passengers".

Almost without thinking, I bent and gave her a hug. She held onto me tightly.

"You gave an old woman a little moment of joy," she said. "Thank you."

I squeezed her hand, then walked into the dim morning light. Behind me, a door shut. It was the sound of the closing of a life.

I didn't pick up any more passengers that shift. I drove aimlessly, lost in thought. For the rest of that day, I could hardly talk. What if that woman had gotten an angry driver, or one who was impatient to end his shift? What if I had refused to take the run, or had honked once, then driven away?

On a quick review, I don't think that I have done anything more important in my life.

We're conditioned to think that our lives revolve around great moments. But great moments often catch us unaware - beautifully wrapped in what others may consider a small one.

Minggu, 05 Oktober 2008

Donat yang terlupakan

Tidak lama setelah PD II berakhir, Eropa berada dalam keadaan porak poranda, puing-puing berserakan dimana-mana. Mungkin pemandangan yang paling memprihatinkan adalah anak-anak yatim piatu yang kelaparan, berkeliaran di jalan-jalan raya yang luluh lantak oleh perang.

Pada suatu pagi yang dingin di London, seorang prajurit sedang dalam perjalanan kembali ke barak. Ketika dia menikung dengan mobil jibnya, dia melihat seorang anak laki-laki berumur 6 atau 7 thn, berdiri dengan hidungnya menempel pada jendela toko kue. Anak laki-laki yang kelaparan tersebut melihat dalam diam ketika pembuat kue menguleni adonan utk membuat sejumlah kue donat.

Prajurit itu kemudian menepikan mobil jibnya, beranjak keluar,dan berjalan pelan ke samping anak kecil itu. Melalui jendela yang beruap, dia memandang kue-kue yang lezat tersebut. Hati prajurit tersebut menjadi iba kepada anak kecil itu, maka dia bertanya "Nak, apakah kamu ingin makan kue-kue tersebut?" Terperanjat, anak kecil itu memandang ke atas, ke orang yang tinggi tersebut dan meringis, "Ya, Pak, aku mau!". Dengan tenang, prajurit itu msk ke toko kue, membeli selusin donat, dan keluar kembali ke udara kota london yang berkabut. Dia berhadapan dengan anak kecil tersebut, tersenyum dan mengulurkan kantong yang berisi donat-donat dan berkata, " Ini untukmu". Ketika dia berjalan kembali ke mobilnya, dia merasakan jasnya ditarik. Dia berhenti dan tersenyum balik pada anak itu, yang kemudian bertanya dengan pelan, "Tuan, apakah anda Tuhan?"

Tentu saja, prajurit itu bkn Tuhan, tetapi pastinya adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Dia seorang pemberi semangat, yang menunjukkan pada anak kecil bahwa masih ada kebaikan dan nurani di dunia ini. Aku percaya bahwa anak tersebut tidak akan pernah melupakan selusin donat itu, anak itu akan selalu berdoa utk prajurit tersebut, yang telah mengisi kekosongan dalam hidupnya.

Rabu, 03 September 2008

Perhitungan Kang Sastro

Perhitungan Kang Sastro
Seorang warga Indonesia berjalan memasuki sebuah Bank di New York guna mengajukan pinjaman. Dia menghampiri petugas bagian pinjaman, mengatakan bahwa dia harus pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis selama dua minggu, dan memerlukan pinjaman dana sebesar $5.000.


Petugas bank menanggapi, bahwa pihak bank akan memerlukan jaminan atas pinjaman yang diajukan. Sang pria menyanggupi persyaratan yang diajukan oleh bank dengan memberikan kunci mobil dan dokumen sebuah Ferrari Modena yang terparkir di depan bank. Dia memenuhi semua persyaratan, menunggu proses pengecekan dengan sabar, dan petugas bank menyetujui untuk memberikan pinjaman sesuai dengan jumlah yang diajukan.

Setelah sang pria Indonesia meninggalkan bank, Pihak manajemen bank dan pegawainya mentertawakan pria tersebut karena mempergunakan sebuah mobil Ferrari seharga $250,000 sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar $ 5,000. Lantas pegawai bank memarkir mobil mewah itu di area parkir bawah tanah bank tersebut.

Selang 2 minggu kemudian, sang lelaki kembali dari Jakarta dan datang ke bank, mengembalikan pinjaman dana sebesar $ 5,000 beserta bunganya sebesar $15.41.

Sang pegawai bank mengatakan:
"Mister Sastro, kami sangat gembira bisa melayani dan berbisnis dengan anda dengan lancar. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat kami sangat bertanya-tanya. Saat anda bepergian ke Jakarta, kami menyeldiki rekening anda di bank kami. Ternyata anda memiliki deposito jutaan dollar di rekening anda. Akan tetapi, kenapa anda masih memerlukan pinjaman untuk dana sebesar $ 5,000?"

Pak Sastro menjawab:
"Dimana lagi di kota New York saya bisa memarkir mobil saya selama 2 minggu dengan hanya membayar $ 15.41 dan mengharapkan mobil saya tidak dicuri saat saya kembali??"

Petugas bank: ...??##@


Ah...... Orang Indonesia ...

Berbanggalah menjadi bangsa yang cemerlang... !!
MERDEKA!!

Selasa, 26 Agustus 2008

Biography (Biografi) : 7UP

Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".


Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya. Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.


Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.

Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!

Biography (Biografi) : OPRAH WINFREY

Bermodal keberanian "Menjadi Diri Sendiri", Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara "The Oprah Winfrey Show" telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.


TAHUKAH ANDA?

Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di lingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.


"Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia" katanya dalam suatu wawancaranya.


Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville . Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.


Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik..


Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!


Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.


Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.


Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannes burg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. "Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini" ujarnya berharap.


Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

Biography (Biografi) : STEVE JOBS

Tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarganya. Dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang-barang mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. Komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal. Dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. Sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. Namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.


Setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. Namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. Ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. Akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. Melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.


Sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. Maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. Dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.


Kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

Biography (Biografi) : JOANNE KATHLEEN ROWLING

Sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu" menunjukan karyanya kepada teman" dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.


Akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti didera masalah. Keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. Ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. Tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.


Naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. Berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. Diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. Pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. Memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.


Akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. Semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesuksedan yang dibayar dengan harga murah.

Biography (Biografi) : NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah."


Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."


Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.


Tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai" diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!


Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison , dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti.

Rabu, 20 Agustus 2008

THE SEED

THE SEED... A GOOD STORY 

A successful business man was growing old and knew it was time to
choose
a successor to take over the business.

Instead of choosing one of
his
directors or his children, he decided to do something different.

He called all the young executives in his company together.

"It is time for me to step down and choose the next CEO," he said.

''I have decided to choose one of you."

The young executives were shocked, but the boss continued.
''I am going
to give each one of you a seed today - a very special seed..
I want you
to plant the seed, water it, and come back here one year from today
with
what you have grown from the seed I have given you.
I will then judge
the plants that you bring, and the one
I choose will be the next CEO."

One man, named Jim, was there that day and he, like the others,
received
a seed.

He went home and excitedly, told his wife the story.
She helped him get
a pot, soil and compost and he planted the seed.

Every day, he would water it and watch to see if it had grown.

After
about three weeks, some of the other executives began to talk about
their seeds and the plants that were beginning to grow.
Jim kept
checking his seed, but nothing ever grew.

Three weeks, four weeks, five weeks went by, still nothing.
By now,
others were talking about their plants, but Jim didn't have a plant
and
he felt like a failure..

Six months went by - still nothing in Jim's pot. He just knew he had
killed his seed.
Everyone else had trees and tall plants, but he had
nothing. Jim didn't say anything to his colleagues, however.
He just
kept watering and fertilizing the soil - he so wanted the seed to
grow.

A year finally went by and all the young executives of the company
brought their plants to the CEO for inspection. Jim told his wife
that
he wasn't going to take an empty pot.
But she asked him to be honest
about what happened.

Jim felt
sick at his stomach.
It was going to be the most embarrassing
moment of his life,
but he knew his wife was right.

He took his empty pot to the board room. When Jim arrived, he was
amazed
at the variety of plants grown by the other executives.
They were
beautiful--in all shapes and sizes.
Jim put his empty pot on the floor
and many of his colleagues laughed.
A few felt sorry for him!

When the CEO arrived, he surveyed the room and greeted his young
executives.

Jim just tried to hide in the back.

"My, what great plants, trees, and flowers you have grown," said the
CEO.

"Today one of you will be appointed the next CEO!"

All of a sudden, the CEO spotted Jim at the back of the room with his
Empty pot ,
He ordered the financial director to bring him to the front.

Jim was terrified. He thought,
"The CEO knows I'm a failure!
Maybe he
Will have me
fired!"

When Jim got to the front, the CEO asked him what had happened to his
seed.

Jim told him the story.

The CEO asked everyone to sit down except Jim. He looked at Jim, and
then announced to the young executives, "Here is your next Chief
Executive
! His name is Jim!"

Jim couldn't believe it. Jim couldn't even grow his seed.
How could he
be the new CEO the others said?

Then the CEO said,
"One year ago t oday,
I gave everyone in this room a
seed.

I told you to take the seed, plant it, water it, and bring it back to
me
today.
But I gave you all boiled seeds; they were dead - it was not
possible for them to grow.

All of you, except Jim, have brought me trees and plants and flowers.

"When you found that the seed would not grow, you substituted another
seed for the one I gave you.
Jim was the only one with the courage and
honesty to bring me
a pot with my seed in it. Therefore, he is the one
who will be the new Chief Executive!"

Moral:

If I plant honesty, I will reap trust

If I plant goodness, I will reap friends.

If I plant humility, I will reap greatness.

If I plant perseverance, I will reap contentment

If I plant consideration, I will reap perspective.

If I plant hard work, I will reap success.

If I plant forgiveness, I will reap reconciliation.

Selasa, 19 Agustus 2008

Jika Anda Terbangun Menjelang Subuh

Jika Anda Terbangun Menjelang Subuh
Jika Anda memiliki rutinitas tidur pukul 21.00 dan kadang terbangun di dini hari (sekitar pukul 04.00) karena bermimpi buruk atau kebelet
pipis,ada baiknya jika Anda tidak tidur lagi. Pada saat itu, tubuh Anda.

Sebenarnya sudah 90% recovery (metabolisme sudah komplit).

Ketika Anda memaksa tubuh tidur lagi, secara otomatis, seluruh tubuh
akan 'dipaksa' pula untuk kembali rileks dan tubuh mengulangi proses istirahat dari nol kembali.


Akibatnya tubuh Anda yang telah bugar 90% tadi (Anda telah mengalami tidur selama 6-7 jam. Normalnya manusia tidur selama 8 jam), menjadi kacau. Layaknya batere rechargeable yang telah nyaris full, kemudian dimatikan lalu dicharge ulang. Lama-lama akan rusak.


Begitu juga dengan tubuh. Tidak jarang anda akan bangun dengan

tubuh sakit (serasa remuk), dibarengi sakit kepala, tubuh lemas dan

rasanya males banget.

Ada baiknya setelah Anda terbangun, jangan biarkan diri Anda

terlelap lagi, walau Anda masih merasa ingin tidur.

Segeralah bangun, dan sibukkan otak Anda dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Paling efektif adalah membaca… (time 2read d Bible J)
Saat pagi, ketika otak Anda masih segar, membaca dapat membantu Anda melatih konsentrasi dan fokus.

Membaca di pagi hari dapat menekan risiko pikun atau Alzheimer. Jika tidak ada bacaan, Anda bisa bermain teka-teki silang yang Juga
berfungsi sama. Kalaupun ingin bermain game komputer / PS, pilihlah game yang dapat menstimulasi otak seperti catur, sukeban, atau game lain yang membutuhkan pemikiran dan strategi (bukan game kayak Tekken atau Counter Strike lho...!!!).


Jangan sekali-kali menonton, karena hanya akan membuat otak Anda
berada dalam kondisi 'idle' / stand by.

Karena tidak distimulasi kegiatan yang 'menantang', lama-lama otak akan membiarkan dirinya relaks, dan pada akhirnya Anda pun tertidur.

Selain itu, Anda bisa melakukan kegiatan lain seperti melukis, menulis, atau hal lain yang bisa menstimulasi otak Anda.


Asal tahu saja: Beethoven, Mozart, Albert Einstein, J.K. Rowling,

Thomas Alva Edison, bahkan Robert T. Kiyosaki banyak mendapatkan
ide-ide
cemerlang di pagi hari setelah bangun tidur.


Rabu, 13 Agustus 2008

Thank you God

'Thank you God'


By Oprah Winfrey

I live in the space of thankfulness - and I have been rewarded a million times over for it. I started out giving thanks for small things, and the more thankful I became, the more my bounty increased.

That's because what you focus on.... expands, and when you focus on the goodness in your life, you create more of it.

Opportunities, relationships, even money flowed my way when I learned to be grateful no matter what happened in my life.

'Say thank you!' Those words from my friend and mentor Maya Angelou turned my life around.

One day about ten years ago, I was sitting in my bathroom with the door closed and the toilet lid down, booing and a hooing on the phone so uncontrollably
that I was incoherent.

'Stop it! Stop it right now and say thank you!' Maya chided.
'But - you don't understand,' I sobbed.
To this day, I can't remember what it was that had me so far gone, which only proves the point Maya was trying to make. 'I do understand,' she told me. 'I want to hear you say it now. Out loud .'

'Thank you.'' Tentatively, I repeated it:
'Thank you - but what am I saying thank you for?'

'You're saying thank you,' Maya said, 'because your faith is so strong that you don't doubt that whatever the problem, you'll get through it.

You're saying thank you because you know that even in the eye of the storm, God has put a rainbow in the clouds.

You're saying thank you because you know there's no problem created that can compare to the Creator of all things.

'Say thank you!'

So I did - and still do. Only now I do it every day. I kept a gratitude journal , as Sarah Ban Breathnach suggests in Simple Abundance; list at least five things
that I'm grateful for.

My list includes small pleasures: the feel of Kentucky bluegrass under my feet (like damp silk); a walk in the woods with all nine of my dogs and my cocker spaniel Sophie trying to keep up; cooking fried green tomatoes with Stedman and eating them while they're hot; reading a good book and knowing another awaits.

My thank-you list also includes things too important to take for granted: an 'okay' mammogram, friends who love me, 25 years at the same job (and loving it more than the first day I started), a chance to share my vision for a better life, staying centered, having financial security.

I won't kid you, having money for all the things I want is a blessing. But as I look back over my journals, which I've kept since I was 15 years old, 99 per cent of what brought me real joy had nothing to do with money.

(It had a lot to do with food, however.)

It's not easy being grateful all the time. But it's when you feel least thankful that you are most in need of what gratitude can give you:

PERSPECTIVE: Just knowing you have that daily list to complete allows you to look at your day differently, with an awareness of every sweet gesture and kind thought passed your way. When you learn to say thank you, you see the world anew.

And as Meister Eckhart so eloquently stated: 'If the only prayer you ever say in your whole life is ' Thank you God ', that would suffice.'

Have a safe and blessed day!

There's so much good in the worst of us
and so much bad in the best of us,
that it doesn't behoove any of us,
to talk about the rest of us.
- Lilly Mae Outlaw


GOD BLESS!

May you have more blessings from God than your arms can carry...

Senin, 11 Agustus 2008

Dementor

Buat para penggemar serial Harry Potter pasti tau tentang
Dementor. Digambarkan oleh tokoh Lupin bahwa Dementor
adalah...

"Dementors are among the foulest creatures that walk
this earth. They infest the darkest, filthiest places, they
glory in decay and despair, they drain peace, hope, and
happiness out of the air around them... Get too near a
Dementor and every good feeling, every happy memory will be
sucked out of you. If it can, the Dementor will feed on you
long enough to reduce you to something like itself...soul-
less and evil. You will be left with nothing but the worst
experiences of your life." [harry potter wikia]

Atau dengan kata lain, Dementor punya kemampuan menyedot
semangat hidup manusia sampe bisa jadi putus asa.

Belakangan ini, gue menemukan bahwa ternyata Dementor bukan
cuma ada dalam fiksi. Repotnya, Dementor di dunia nyata
lebih sulit dikenali. Kalo di cerita Harry Potter Dementor
muncul dalam sosok yang mengerikan, berkulit kelabu dengan
jari-jari kurus seperti kerangka, di dunia nyata mereka
tampil seperti orang biasa. Mereka bisa aja duduk di sebelah
lo di kantin, berdiri di belakang lo waktu ngantri karcis
busway, atau yang lebih serem lagi: duduk di balik pintu
bertuliskan "BOSS".

Persis seperti dalam cerita Harry Potter, berdekatan dengan
para Dementor bisa bikin lo tiba-tiba merasa suram, putus
asa, hidup tiada guna, negara serasa mau bangkrut, kiamat
seakan minggu depan, kerja kayak nggak ada gunanya, dsb dsb.
Pada stadium lanjutan, infeksi Dementor bisa mengakibatkan
timbulnya rasa curiga kalo orang lain berhasil, sirik kalo
liat orang lain senang, bahkan terasa dorongan ingin nyabot
sukses orang. Dengan kata lain, Dementor itu menular, dan
dampak penularannya sangat merugikan. Hati-hati!

Kenapa kita sebaiknya jangan sampe ketularan jadi Dementor?
Karena nggak ada orang yang seneng denger keluhan, termasuk
diri kita sendiri. Semakin banyak lo mengeluh, semakin lo
benci sama diri sendiri. Semakin lo benci sama diri sendiri,
lo semakin yakin bahwa diri lo nggak berguna. Semakin lo
yakin diri lo nggak berguna, semakin tertutup jalan untuk
hidup lebih baik.

Kenali Dementor sejak dini
Penampilan boleh nipu, tapi Dementor sejati nggak pernah
bisa menyembunyikan sifat aslinya. Ciri-ciri yang paling
gampang dikenali adalah:

1. Frekuensi curhat yang sangat tinggi, dengan topik
masalah pribadi yang seolah penting banget untuk diketahui
semua orang, dan nggak ada solusinya.

Yang paling mengganggu dari kebiasaan Dementor yang satu
ini adalah, mereka bisa bikin sebuah acara ngumpul yang
tadinya 'seru' dan 'hore' jadi ngedrop
dengan curhatan-curhatanny a.

Contoh:
"Eh si X baru beli HP lho!" kata seseorang
"Oh ya, apa merknya?" sambut yang lain antusias
"Sony Ericsson, kalo nggak salah"
"SE?! Wah siap-siap aja tuh, kan batrenya cepet bocor.
Nih gue pake SE baru sebentar udah rese gini batrenya...
blablabla... mana harga jualnya cepet jatuh... blablabla...
mau beli lagi nggak ada duit... blablabla... apa-apa
sekarang mahal... blablabla... gaji nggak naik-naik...
"
Pokoknya begitu si Dementor angkat bicara, semua yang hadir
tiba-tiba merasa suntuk, lesu, nggak bergairah. Atau dengan
kata lain, ya itu tadi: ngedrop.

2. Dementor selalu mampu melihat sisi jelek dari segala
sesuatu, nggak peduli sebagus apapun keadaannya.

Kalo mau dibilang sebagai 'bakat', memang kemampuan
Dementor yang satu ini nggak dimiliki kebanyakan orang. Saat
semua orang terkagum-kagum atas kehebatan sesuatu, para
Dementor dengan kejelian yang luar biasa selalu mampu
menemukan celanya.

Contoh:
"Gue kemarin ketemu sama suaminya Ibu X. Ya ampun,
orangnya ganteng sekali ya... udah gitu keliatannya baik,
lagi."
"Iya, gue juga pernah ketemu. Dia juga setia,
lho..."
"Jangan lupa, pinter pulak. Kalo nggak salah dia
lulusan terbaik waktu kuliah dulu."
"Pantesan karirnya juga bagus, ya. Sekarang posisinya
udah lumayan tinggi, kan ?"
"...kalo tidur pasti ngorok kaya babi," kata sang
Dementor merusak suasana.

3.Dementor senang membandingkan diri dengan lawan bicara,
sedemikian rupa sehingga dirinya terdengar jauh lebih apes,
dan akhirnya lawan bicara menjadi sungkan.

Contoh:
"Hai, gue denger abis pindah rumah ya?"
"Iya nih, biasa... pinjeman dari kantor..."
"Ih enak ya, kantornya ngasih pinjemen rumah.. gue
dong masih ngontrak mulu..."
"Oh..."
"Mana gaji nggak naik-naik, buat bayar kontrakan aja
udah ngepas, gimana mau nabung buat beli rumah?"
"Ehm... tapi..."
"Udah mana sekarang BBM naik, apa-apa ikut naik, makin
cekak aja deh rasanya... Kalo elu kan enak, gaji gede,
fasilitas banyak..."
"Eh... permisi dulu ya, mau gantung diri dulu bentar
boleh?"

4. Dementor gemar mematikan semangat orang lain.

Seperti pasukan pemadam kebakaran ngeliat api, semakin
besar apinya, semakin giat upayanya untuk memadamkan.

Contoh:
"Gue mau coba bisnis baru nih!"
"Bisnis apa?"
"Jualan baju anak-anak"
"Yahhh... hari gini jualan baju! Nggak liat tuh, di
ITC yang jualan baju udah segambreng?"
"...tapi koleksi gue unik-unik lho! Lain daripada yang
lain deh!"
"Alaaah... unik kaya apa sih, paling sebentar lagi
juga pasaran. Liatin aja!"
"Euh... gue juga berencana ngikutin perkembangan tren
lho..."
"Emangnya lu kira gampang? Gue pernah tuh, coba jualan
baju kayak elu. Awalnya semangat, eh terakhirnya malah rugi.
Mana barang dagangan dibawa kabur orang..."
dst dst dst.

Kiat menghadapi Dementor
Cara paling aman adalah: jangan dideketin. Begitu seseorang
yang ada di dekat lo menunjukkan ciri-ciri seorang Dementor,
segeralah jauh-jauh. Cari alasan apa aja, bilang mau beli
rokok ke Ujung Kulon kek, mau nguras sumur kek, terserah.
Yang penting jangan deket-deket mereka. Ingat, Dementor itu
sangat menular!

Checklist Dementor
Sedangkan bagi kalian yang selama ini telah menjadi
Dementor tapi nggak menyadarinya, coba teliti daftar
berikut. Kalo kalian merasa setuju dengan 5 pernyataan atau
lebih, hati-hati, kalian sedang menjelma menjadi Dementor.
Segeralah minta pertolongan profesional, sebelum terlambat.

a.. Sebagian besar orang lebih beruntung dari gue
b.. Nggak ada orang yang bisa hidup layak dengan gaji
sekecil gue
c.. Semakin lama, kondisi perekonomian semakin buruk. Gue
nggak tau bulan depan masih bisa hidup atau enggak
d.. Gue nggak tau gue ingin jadi apa
e.. Gue benci sama kantor gue, tapi kalo gue resign nanti
nggak ada kantor lain yang mau nerima
f.. Naik pangkat? Jangan ah. Ntar kalo gagal gimana?
g.. Tentu aja dia naik pangkat. Rajin jilat pantat,
pasti.
h.. Dari dulu memang gue ditakdirkan apes
i.. Gue nggak pinter, makanya nggak bisa sukses kayak
orang lain
j.. Orang tua gue asal-asalan nyekolahin gue, makanya gue
jadi kaya gini sekarang
k.. Gue nggak kebayang gimana caranya biar bisa hidup
lebih baik
l.. Orang emang gampang kasih nasehat. Mereka belum
ngerasain susahnya hidup gue, sih.
m.. Percuma gue kerja keras, toh tiap bulan gajinya cuma
segitu-segitu aja
n.. Orang lain enak punya duit buat refreshing. Gue
boro-boro refreshing, makan aja susah. Makanya harap maklum
kalo gue stress.
o.. Gue udah ketuaan untuk nyoba hal baru
p.. Kenapa sih nggak ada orang yang ngertiin gue
q.. Orang lain enak, punya orang tua kaya buat minjem
duit kalo butuh. Giliran gue, yang ada emak gue nodong mulu
buat beli beras
r.. Kalo ada orang baik sama gue, pasti ada maunya
s.. Boss muji gue? Pasti dia salah orang.
t.. "7 Habits"-nya Steven Covey? Itu kan buatan
Amerika, mana bisa berlaku di sini
u.. Luna Maya aja masih ngejomblo, apalagi gue yang jelek
begini
v.. Emang dunia makin parah. Kucing aja makin hari makin
kurang ajar.
Pesan bagi para Dementor
Tema utama hidup kalian adalah: merasa diri sebagai orang
paling apes sedunia.

Padahal sekarang penduduk dunia ada 6.7 miliar orang.
Jadi, lo harus mengalahkan keapesannya 6.699.999.999 orang.
Itu nggak gampang, lho. Apa iya lo sehebat itu?

Selasa, 05 Agustus 2008

Kisah sebuah batu ruby

Alkisah, di sebuah kerajaan, raja memiliki sebuah batu ruby yang sangat indah.
Raja sangat menyayangi, mengaguminya dan berpuas hati karena merasa memiliki sesuatu yang indah dan berharga.
Saat permaisuri akan melangsungkan ulang tahunnya, raja ingin memberikan hadiah batu ruby itu kepada istri tercintanya.
Tetapi saat batu itu dikeluarkan dari tempat penyimpanan, terjadi kecelakaan sehingga batu itu terjatuh dan tergores retak cukup dalam.
Raja sangat kecewa dan bersedih.
Dipanggillah para ahli batu-batu berharga untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Beberapa ahli permata telah datang ke kerajaan, tetapi mereka menyatakan tidak sanggup memperbaiki batu berharga tersebut.
"Mohon ampun Baginda. Goresan retak di batu ini tidak mungkin bisa diperbaiki.
Kami tidak sanggup mengembalikannya seperti keadaan semula."
Kemudian sang baginda memutuskan mengadakan sayembara, mengundang seluruh ahli permata di negeri itu yang mungkin waktu itu terlewatkan.
Tidak lama kemudian datanglah ke istana seorang setengah tua berbadan bongkok dan berbaju lusuh, mengaku sebagai ahli permata.
Melihat penampilannya yang tidak meyakinkan, para prajurit menertawakan dia dan
berusaha mengusirnya.
Mendengar keributan, sang raja memerintahkan untuk menghadap.
"Ampun Baginda. Mendengar kesedihan Baginda karena kerusakan batu ruby kesayangan Baginda, perkenankanlah hamba untuk melihat dan mencoba memperbaikinya. "
"Baiklah, niat baikmu aku kabulkan," kata baginda sambil memberikan batu tersebut.
Setelah melihat dengan seksama, sambil menghela napas, si tamu berkata,
"Saya tidak bisa mengembalikan batu ini seperti keadaan semula, tetapi bila
diperkenankan, saya akan membuat batu ruby retak ini menjadi lebih indah."
Walaupun sang raja meragukan, tetapi karena putus asa tidak ada yang bisa dilakukan lagi dengan batu ruby itu, raja akhirnya setuju.
Maka, ahli permata itupun mulai memotong dan menggosok.
Beberapa hari kemudian, dia menghadap raja.
Dan ternyata batu permata ruby yang retak telah dia pahat menjadi bunga mawar yang sangat indah.
Baginda sangat gembira, "Terima kasih rakyatku. Bunga mawar adalah bunga kesukaan
permaisuri, sungguh cocok sebagai hadiah."
Si ahli permata pun pulang dengan gembira.
Bukan karena besarnya hadiah yang dia terima, tetapi lebih dari itu.
Karena dia telah membuat raja yang dicintainya berbahagia.
Pembaca yang budiman,
Di tangan seorang yang ahli, benda cacat bisa diubah menjadi lebih indah dengan cara menambah nilai lebih yang diciptakannya.
Apalagi mengerjakannya dengan penuh ketulusan dan perasaan cinta untuk membahagiakan orang lain.
Saya kira demikian pula bagi manusia, tidak ada yang sempurna, selalu ada kelemahan besar ataupun kecil.
Tetapi jika kita memiliki kesadaran dan tekad untuk mengubahnya, maka kita bisa mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada sekaligus mengembangkan kelebihan-kelebihan yang kita miliki sehingga keahlian dan karakter positif akan terbangun.
Dengan terciptanya perubahan-perubahan positif tentu itu merupakan kekuatan pendorong yang akan membawa kita pada kehidupan yang lebih sukses dan bernilai!
Salam sukses luar biasa!

Minggu, 03 Agustus 2008

biskuit kecil untuk hadiah

Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun,
Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan
menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan
membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil
lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat
keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei
menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru.

Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak
terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya
benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain
dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya
untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan.

Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari
luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran,
pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan
sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis
meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan
membopong Lie Mei masuk ke rumah.

Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan
nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.
Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus
kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada
kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap
terbaca *,"Hi..hi..hi.. mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku
membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli
biskuit ukuran besar. Hi.. hi.. hi.. mama selamat ulang
tahun."*

Permennya saya lupa makan

Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati
lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang
beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.
Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop
yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat
seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib
untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa
diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia
mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang
terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak
permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan
permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak
pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua
permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia
melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah
permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk
sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di
lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu
mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu
lebih
menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar
pertanyaan lelaki tadi. Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga.
Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop
yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang
membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu,
"Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen
lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil
kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil
saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen
anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan
lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu
tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia
berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami
makan
bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa
bersama." Bib menambahkan
Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia
lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk
mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan
tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk
memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu
hal
dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang
berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana
saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam
hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop
sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja.
Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita
menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen
tapi
lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika
saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya
mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya
sudah
menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada
saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah
meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat
besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat
'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita
konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan
hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam
hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi
sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia
itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus
kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target
itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan
membahagiakan.

Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita
duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita
mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama
keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan
beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi
lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran;
memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari
setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah
anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan
menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa
disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang
ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa
kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati
perjalanannya di lembah permen lolipop.

Jumat, 01 Agustus 2008

Biography (Biografi) : Theodore F. Stoddard

Kisah Theodore F. Stoddard

Namanya Ny. Thompson. Ia berdiri di depan ruang kelas 5 pada hari pertama tahun pengajaran, dan berbohong kepada murid-muridnya. Seperti kebanyakan pengajar, ia memandang ke seluruh murid dan berkata bahwa ia memperhatikan seluruh murid dengan adil. Tetapi hal itu tidak mungkin, karena di barisan depan, ada seorang anak yang duduk dengan menggelesot namanya Teddy Stoddard.

Ny. Thompson sudah mengawasi Teddy setahun sebelumnya dan ia memperhatikan bahwa dia tidak bisa bermain dengan baik dengan anak-anak yang lain karena bajunya morat marit dan terlihat selalu perlu untuk dimandikan. Dan Teddy bisa jadi tidak suka. Itu semua mendapat penilaian, dimana Ny.Thompson kenyataannya akan memberikan tanda khusus di laporan Teddy dengan tinta merah besar, membuat X tebal dan memberi tanda F besar di atas kertas laporan Teddy.

Di sekolah tempat Ny.Thompson mengajar, ia diminta untuk melihat ulang catatan murid-muridnya di tahun sebelumnya, dan ia membiarkan cacatan Teddy di giliran terakhir. Saat membaca catatan Teddy ia terkejut.

Guru kelas satu Teddy menulis,Teddy adalah anak yang cemerlang dan ceria. Ia mengerjakan perkerjaannya dengan rapi dan memiliki hal-hal yang baik.Ia membawa kegembiraan bagi sekitarnya.

Guru kelas duanya menulis, Teddy adalah murid yang sempurna, sangat disukai oleh seluruh temannya, tetapi ia terganggu karena ibunya sakit stroke dan untuk tinggal di rumah adalah suatu perjuangan bagi Teddy.

Guru kelas tiganya menulis, Ia mendengar kematian ibunya. Ia berusaha untuk melakukan yang terbaik, tetapi ayahnya tidak menunjukkan ketertarikannya dan kehidupan di rumah akan segera mempengaruhinya jika tidak ada langkah-langkah yang dilakukan.

Guru kelas empat Teddy menulis, Teddy menjadi mundur dan tidak tertarik ke sekolah. Ia tidak punya banyak teman dan terkadang tertidur di kelas.

Setelah itu, Ny. Thompson menyadari masalahnya dan dia malu terhadap dirinya sendiri. Ia merasa tidak enak ketika murid-muridnya membawa hadiah natal, dibungkus dengan pita-pita yang indah dan kertas yang menyala, kecuali pemberian Teddy. Hadiah dari Teddy kumal bentuknya dan dibungkus dengan kertas coklat yang diambil dari tas belanja.

Ny.Thompson dengan terharu membuka kado Tedy ditengah-tengah kado yang lain. Anak-anak mulai tertawa saat ia menemukan gelang batu dimana beberapa batunya hilang, dan sebuah botol yang berisi parfum setengahnya.

Tetapi ia menyuruh murid-muridnya diam dan menyatakan bahwa gelang pemberian Teddy sangat indah, serta mengoleskan parfum di pergelangan tangannya.

Setelah sekolah usai, Teddy Stoddard tetap tinggal, menunggu cukup lama untuk mengatakan, Ny. Thompson, hari ini bau wangi anda seperti ibu saya. Setelah murid-muridnya pergi, Ny.Thompson menangis hampir selama satu jam. Hari berikutnya Ny.Thompson berhenti untuk mengajar membaca, menulis dan aritmatika. Sebagai gantinya ia mulai mengajar anak didiknya.

Ny. Thompson memberi perhatian khusus kepada Teddy. Selama bekerja dengannya, pikiran Teddy mulai hidup. Semakin ia mendorong Teddy, semakin cepat Teddy memberikan tanggapan.

Di akhir tahun, Teddy menjadi anak terpandai di kelas, akan tetapi Ny. Thompson jadi berbohong dengan mengatakan bahwa ia akan memperhatikan murid-muridnya secara adil, karena Teddy telah menjadi murid kesayangannya.

Satu tahun berlalu, Ny. Thompson menemukan sebuah surat dibawah pintu, dari Teddy, yang mengatakan bahwa ia adalah guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.

Enam tahun berlalu sebelum ia menerima surat yang lain dari Teddy. Ia menulis sudah menamatkan SMU, ranking tiga di kelas, dan Ny.Thompson tetap guru terbaik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.

Empat tahun berikutnya, ia menerima surat yang lain, mengatakan bahwa saat orang memikirkan banyak hal, ia tetap tinggal di sekolah dan mempertahankannya, dan segera lulus dari akademi dengan penghargaan tertinggi. Dia meyakinkan Ny. Thompson, bahwa dia tetap guru yang disukai dan paling baik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya.

Kemudian empat tahun berlalu dan surat yang lain datang lagi.Saat ini dia menjelaskan setelah menyelesaikan gelar sarjananya, dia memutuskan untuk melanjutkan sedikit lagi. Surat itu menjelaskan bahwa Ny. Thompson tetap guru yang disukai dan paling baik yang pernah dimiliki sepanjang hidupnya. Tetapi namanya telah sedikit lebih panjang surat ditandatangani oleh Theodore F. Stoddard, MD.

Kisahnya tidak berakhir disini. Masih ada surat lagi pada musin semi itu. Teddy berkata bahwa ia bertemu dengan seorang gadis dan merencanakan untuk menikah. Ia mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan dia berharap Ny. Thompson bersedia duduk di kursi yang biasanya disediakan untuk ibu pengantin.

Tentu saja Ny. Thompson bersedia.

Dan coba tebak apa berikutnya? Ny. Thompson mengenakan gelang batu dimana beberapa batunya telah hilang. Dan ia memastikan memakai parfum yang diingat Teddy dipakai ibunya pada Natal sebelumnya bersama-sama. Mereka berpelukan, dan Dr. Stoddard berbisik di telinga Ny. Thompson, Terima kasih Ny. Thompson, anda mempercayai saya. Terima kasih karena sudah membuat saya merasa begitu penting dan memperlihatkan bahwa saya dapat membuat perubahan.

Ny. Thompson dengan air mata berlinang, balik berbisik. Ia berkata,Teddy, semua yang kamu katakan keliru. Kamu adalah orang yang telah mengajari bahwa aku dapat membuat perubahan. Aku sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana caranya mengajar sampai bertemu denganmu.

Hangatkan hati seseorang hari ini .Tolong ingatlah bahwa kemana pun kamu pergi, apa pun yang kamu lakukan, kamu akan punya kesempatan untuk menyentuh atau merubah diri seseorang.

Cobalah lakukan hal itu dengan cara yang positif.

Teman adalah malaikat yang mengangkat kita ke atas kaki kita, saat sayap kita bermasalah untuk mengingat bagaimana caranya terbang.

Sangat Mudah

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas

di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh

peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
"Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah,

cukup memelihara kebiasaan yang baik."


Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.

Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak

untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb,

si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap.
Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari

setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil

ditarik/diambil kerja di tempatnya.
"Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah,

cukup punya inisiatif sedikit saja."


Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik."

Ibu menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu

sama sekali tidak marah-marah. "
"Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah,

hanya perlu tidak marah-marah. "


Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.

Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras,

Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur." Petani menjawab:

"Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang

membina anakku."
"Ternyata membina seorang anak sangat mudah,

cukup membiarkan dia rajin bekerja."


Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola

jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?"

Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."

Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."

Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi."

Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak

cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput
sebelah sana ."
"Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang,

cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap

secara berurutan, jangan meloncat-loncat. "


Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal

di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."

Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas

untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk

katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati

dilindas mobil yang lewat.
"Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri,

cukup hindari kemalasan saja."


Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,

semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang

yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya:

"Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab

sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
"Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan,

cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja."

Biography (Biografi) : Toko Buku Gunung Agung

Toko Gunung Agung: Akrobat Bisnis Seorang Anak Jalanan

Keberadaan Toko Gunung Agung hingga di usianya yang
ke-50 saat ini tidak lepas dari akrobat bisnis yang
dilakukan seorang bekas anak jalanan, Tjio Wie Tay
alias Haji Masagung.

Sejarah keberadaan Toko Gunung Agung yang 8 September
lalu genap berusia 50 tahun, tidak lepas dari
akrobat-akrobat bisnis yang dilakukan tokoh kuncinya,
Tjio Wie Tay alias Haji Masagung. Terlahir sebagai
anak keempat dari lima bersaudara pasangan Tjio Koan
An dan Tjoa Poppi Nio, Wie Tay sebenarnya bisa
menikmati masa kecil yang indah. Ayahnya seorang ahli
listrik tamatan Belanda, sedangkan kakek seorang
pedagang ternama di kawasan Pasar Baru, Bogor. Tapi
kebahagiaan itu tidak dikecapi terlalu lama, karena
kala dia berusia empat tahun, sang ayah meninggal
dunia. Sejak saat itu kehidupan ekonomi mereka menjadi
sangat sulit.

Dalam buku Bapak Saya Pejuang Buku yang ditulis
putranya, Ketut Masagung dan disusun kembali oleh Rita
Sri Hastuti dikisahkan bahwa Wie Tay tumbuh sebagai
anak nakal yang suka berkelahi. Ia juga punya
kebiasaan "suka mencuri" buku-buku pelajaran
kakak-kakaknya untuk dijual di pasar Senen guna
mendapatkan uang saku. Karena kenakalan ini, ia tidak
bisa menyelesaikan sekolah, meski sudah dikirim sampai
ke Bogor dan sempat masuk di dua sekolah berbeda.

Justru karena kenakalannya, Wie Tay tumbuh sebagai
anak pemberani. Ia tidak takut berkenalan dengan siapa
saja, termasuk dengan tentara Jepang yang kala itu
mulai masuk ke Banten. Bahkan dari tentara Jepang, ia
mendapatkan satu sepeda. Modal "berani" ini yang
kemudian dia bawa masuk ke dalam dunia bisnis, dan
tidak bisa dipungkiri, menjadi salah satu senjata
andalannya dalam menggerakkan roda bisnisnya.

Setelah diusir pamannya dari Bogor dan harus kembali
ke Jakarta saat berusia 13 tahun, Wie Tay menemukan
kenyataan bahwa keadaan ekonomi ibundanya belum
membaik jua. Tak ada jalan lain baginya kecuali harus
mencari duit sendiri. Awalnya, ia kembali ke
"kebiasaan" lama mencuri buku pelajaran kakaknya untuk
dijual guna mendapatkan 50 sen. Setelah stok buku
pelajaran habis, ia mencoba menjadi "manusia karet di
panggung pertunjukkan" senam dan aerobatik. Tapi
penghasilannya ternyata tidak seberapa banyak.

Pedagang Asongan

Ia kemudian banting setir menjadi pedagang rokok
keliling. Di sinilah sifat beraninya mulai terlihat.
Wie Tay yang digambarkan sebagai anak yang banyak
kudis di kepala dan borok di kaki ini nekat menemui
Lie Tay San, seorang saudagar rokok besar kala itu.
Dengan modal 50 sen, ia memulai usaha menjual rokok
keliling di daerah Senen dan Glodok. Di sini ia mulai
rajin menabung, karena sudah merasakan betapa susah
mencari uang. Hasil tabungannya kemudian dibelikan
sebuah meja sebagai tempat berjualan di daerah Glodok.
Karena belum memiliki kios sendiri, meja tersebut
dititipkan pada sebuah toko onderdil di Glodok, sampai
akhirnya ia mampu membuka kios di Senen.

Menjadi pedagang rokok keliling membuka mata Wie Tay
remaja bahwa ada tempat partai rokok besar selain Lie
Tay San, yaitu di Pasar Pagi. Maka, setelah membuka
kios dia mulai membeli rokok di Pasar Pagi.
Selanjutnya, Wie Tay juga berkenalan dengan The Kie
Hoat, yang bekerja di perusahaan rokok Perola, salah
satu merek rokok laris kala itu. The Kie Hoat kemudian
akrab dengan Wie Tay dan Lie Tay San. Suatu hari, The
Kie Hoat ditawari relasinya untuk mencarikan
pemasaran.

Kie Hoat lalu merundingkan dengan kedua sahabatnya
tadi. Saat Lie Tay San masih ragu, Wie Tay yang masih
sangat belia dalam bisnis itu malah langsung setuju.
Ia yakin bisa cepat dijual dan mendatangkan keuntungan
besar. Ternyata benar! Sayang buntutnya tidak enak.
The Kie Hoat akhirnya dipecat dari Perola karena
dinilai melanggar aturan perusahaan, menjual rokok ke
pihak luar yang bukan distributor.

Ketiga sahabat ini kemudian bergabung dan mendirikan
usaha bersama bernama Tay San Kongsie, tahun 1945. Di
sinilah awal pergulatan serius Wie Tay dalam dunia
bisnis. Mereka memang masih menjual rokok, tapi
melebar ke agen bir cap Burung Kenari. Pada saat
bersamaan mereka juga mulai serius berbisnis buku.
Atas bantuan seorang kerabat, mereka bisa menjual
buku-buku berbahasa Belanda yang diimpor dari luar.
Buku-buku ternyata laku keras. Mereka berjualan di
lapangan Kramat Bunder, tidak jauh dari rumah Lie Tay
San. Setelah itu mereka membuka toko 3x3 meter
persegi, kemudian diperluas menjadi 6x9 meter persegi.
Lantaran keuntungan dari penjualan buku sangat besar,
mereka lalu memutuskan berhenti berjualan rokok dan
berkonsentrasi hanya menjual buku dan alat tulis
menulis.

Tahun 1948, mereka sepakat mengukuhkan bisnis mereka
dalam bentuk firma, menjadi Firma Tay San Kongsie.
Saham terbesar dimiliki Lie Tay San (6/15%), The Kie
Hoat (4/15%) dan Wie Tay (5/15%). Masagung ditunjuk
memimpin perusahaan ini. Mereka kemudian membuka toko
di kawasan Kwitang. Ketika orang-orang Belanda hendak
meninggalkan Indonesia, Wie Tay mendatangi rumah
orang-orang Belanda tersebut dan meminta buku-buku
bekas mereka untuk dijual dengan harga murah.

Membangun Toko Gunung Agung

Pada 13 Mei 1951, Wie Tay menikahi Hian Nio. Setelah
menikah, Wie Tay berpikir untuk mengembangkan usaha
menjadi besar. Dia mengusulkan kepada kedua rekannya
untuk menambah modal. Lie Tay San keberatan. Dia
memutuskan mundur dan tetap dengan toko bukunya di
lapangan Kramat Bunder, (kini Toko Buku Kramat
Bundar). Sementara Masagung alias Tjio Wie Tay bersama
The Kie Hoat membangun toko sendiri di Jln Kwitang No
13, sekarang menjadi Gedung Idayu dan Toko Walisongo.
Saat itu, Kwitang masih sepi. Jangankan kios buku,
toko lainnya pun belum ada. Baru ketika Wie Tay
membuka toko di sana, keramaian mulai tercipta.
Sejumlah gerobak buku mulai kelihatan. Sejak saat itu
Kwitang menjadi ramai.

Cukup lama Tjio Wie Tay mencari nama untuk toko
barunya. Kemudian baru muncul ide untuk menerjemahkan
namanya sendiri ke dalam bahasa Indonesia. Tjio Wie
Tay dalam bahasa Indonesia berarti Gunung Besar atau
Gunung Gede tapi Wie Tay mengubahnya menjadi Gunung
Agung. Toko buku mereka berkembang pesat. Pesanan dari
luar Jakarta berdatangan, tidak hanya buku tapi juga
kertas stensil, kertas tik dan tinta. Melihat
perkembangan ini, tercetuslah ide untuk membina usaha
dengan kalangan yang dekat dengan buku, antara lain
kalangan wartawan dan pengarang. Sejumlah wartawan
senior kala itu ikut bergabung, termasuk sejumlah
saudagar tingkat atas. Tidak heran kalau buku-buku
yang diterbitkan pada awal berdirinya adalah buku-buku
sastra tulisan tangan para "orang dalam" tersebut.
Bentuk usaha firma lalu diubah menjadi NV.

Saat peresmian NV Gunung Agung, Wie Tay membuat
gebrakan dengan menggelar pameran buku pada 8
September 1953. Dengan modal Rp 500 ribu, mereka
berhasil memamerkan sekitar 10 ribu buku. Tanggal ini
yang kemudian dianggap sebagai hari lahirnya Toko
Gunung Agung -yang juga menjadi hari kelahiran Wie Tay
sendiri. Menggelar pameran buku, seolah menjadi "trade
mark" bentuk promosi yang dilakukan Gunung Agung.
Tahun 1954, Wie Tay mengadakan lagi pameran buku
tingkat nasional bertajuk Pekan Buku Indonesia 1954.
Pada acara inilah Wie Tay bertemu dan berkenalan
dengan dua tokoh nasional yang sangat dikaguminya,
yakni Bung Karno dan Bung Hatta. Bagi dia, pertemuan
dengan Bung Karno adalah hal yang menakjubkan. Selain
sebagai presiden, Bung Karno adalah tokoh yang sangat
dikaguminya sejak dia masih kecil.

Peran Bung Karno

Sukses menyelenggarakan Pekan Buku Nasional dan
kedekatannya dengan Bung Karno, membuat Gunung Agung
dipercaya membantu pemerintah menyelenggarakan Pameran
Buku di Medan dalam rangka Kongres Bahasa Indonesia
pada tahun yang sama. Dari sana dilanjutkan dengan
pembukaan Cabang Gunung Agung di Yogyakarta, 1955.
Tahun 1956, kembali Gunung Agung diminta pemerintah
menyelenggarakan pameran buku di Malaka dan Singapura.
Tahun 1963, Toko Gunung Agung sudah memiliki sebuah
gedung megah berlantai tiga di Jln Kwitang 6. Acara
ulang tahun ke-10 tersebut yang diikuti dengan
peresmian gedung tersebut dihadiri langsung Bung
Karno. Pada tahun itu juga, tepatnya 26 Agustus 1963,
Wie Tay berganti nama menjadi Masagung.

Kalau padanya ditanyakan tokoh siapa yang paling
berpengaruh dalam bisnis penerbitan dan toko buku,
maka Masagung pasti akan menyebut nama Bung Karno. Ia
pun selalu teringat akan pesan Bung Karno padanya.
"Masagung, saya ingin saudara meneruskan kegiatan
penerbitan. Ini sangat bermanfaat untuk mencerdaskan
bangsa, jadi jangan ditinggalkan, " ujar Bung Karno.
Seraya memeluk Masagung, Bung Karno menyerahkan
kepercayaan kepada Masagung untuk menerbitkan dan
memasarkan buku-bukunya semacam Di Bawah Bendera
Revolusi (dua jilid), Biografi Bung Karno tulisan
wartawan AS, Cindy Adams, buku koleksi lukisan Bung
Karno (lima jilid), serta sejumlah buku tentang Bung
Karno lainnya. Penerbitan buku-buku Bung Karno inilah
yang membawa Gunung Agung menanjak.

Bantuan Bung Karno tidak berhenti di situ. Bung Karno
juga meminta Gunung Agung mengisi kebutuhan buku bagi
masyarakat Irian Barat saat Trikora. Masagung lalu
kemudian mengadakan pesta buku di Biak, Marauke,
Serui, Fak Fak, Sorong, dan Manokwari. Tugas yang sama
kembali diemban untuk masyarakat Riau dalam rangka
Dwikora. Bukan cuma di Indonesia. Masagung juga
agresif membangun jaringan di luar negeri. Tahun 1965,
dia membuka cabang Gunung Agung di Tokyo, Jepang. Lalu
mengadakan pameran buku Indonesia di Malaysia awal
1970-an.

Ternyata, kepak sayap bisnis Masagung tidak sebatas
toko buku dan penerbitan. Ia juga merambah bisnis lain
. Ia tercatat mengelola bisnis ritel bekerjasama
dengan Departement Store Sarinah di Jln MH Thamrin,
lalu masuk ke Duty Free Shop, money changer, dan
perhotelan . Itulah akrobat bisnis yang dilakukan
seorang "mantan" anak jalanan. Si anak nakal yang
tidak tamat SD itu ternyata mampu mem-bangun kerajaan
bisnis yang kokoh hingga kini .

Cerita Ayam

Di sebuah peternakan ayam, di sana ada 25 ayam betina dan 1 ayam jago

(jantan) yang umurnya sudah tua sekali. Karena merasa ayam jago yang
tua
tadi sudah melewati masa produktif-nya, si pemilik peternakan
memutuskan
untuk membeli 1 ayam jago lagi yang masih muda.

Tentu saja hal ini membuat si Ayam jago tua menjadi merasa tersaingi.

Si Tua : Eh, kamu jangan serakah ya. Ayam betinanya kan ada 25, kamu

boleh

ambil yang 15 sedang aku yang 10 ekor.

Si Muda : Tidak bisa. Kamu kan sudah tua dan loyo, pokoknya semua buat

aku.

Si Tua : Kalau begitu mendingan kita lomba saja, siapa yang menang
boleh
ambil

semua ayam betina yang ada disini.

Si Muda : Boleh !!!, mau lomba apa ?

Si Tua : Lomba lari 100 m.

Si Muda : Ok, gak masalah.

Si Tua : Tapi karena aku sudah tua, aku minta untuk lari duluan di

depanmu 25 m

Si Muda : Boleh (dengan penuh keyakinan).

Lomba lari dimulai. Ayam jago tua lari dulu 25 meter, kemudian Ayam
jago
yang muda menyusul dengan kecepatan dua kali lipat.

Eh, waktu hampir bisa nyusul ayam tua, si ayam jago muda menggelepar
dan
mati seketika ditembak oleh pemiliknya.

Sambil memungut ayam muda tadi, si pemilik menggerutu.. .

"SIAL, INI AYAM JAGO-HOMO ke SEPULUH YANG AKU BELI BULAN INI.

BUKAN-NYA NGEJAR BETINA, MALAH NGEJAR AYAM JAGO TUA INI !!!."

Kamis, 31 Juli 2008

Biography (Biografi) : Oprah Winfrey

Bermodal keberanian “Menjadi Diri Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.
TAHUKAH ANDA?
Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumahtangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras. “Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia” katanya dalam suatu wawancaranya.
Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.
Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia
diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.
Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik..
Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!
Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama.
Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.
Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.
Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap.
Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani

Sepasang orang tua yang juga membutuhkan kasih sayang

Saya selalu berpikir bahwa orang tua juga harus sama seperti kita, bisa
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia; teknologi
baru, informasi baru, system pengelolaan keuangan baru. Sampai pada
beberapa tahun terakhir ini saya baru menyadari bahwa mereka berusaha
mengejarnya dengan susah payah. Kebanyakan system remote-control yang
rumit, istilah-istilah teknis yang tidak dimengerti, sampai pada
pengelolaan keuangan yang masih asing bagi mereka. Akhir-akhir ini saya
baru menyadari bahwa tidak jarang orang tua saya menahan untuk tidak
membicarakan apa yang mereka ingin tanyakan, atau apa yang ingin mereka
lakukan, hanya karena takut mengganggu kami. Tulisan ini sungguh
merupakan artikel yang bagus.

Jika bukan karena perjalanan jauh kali ini, saya yang bodoh ini pasti
tidak akan mengetahuinya. Papa mama yang sudah merawat kami tanpa pamrih
selama ini, terutama Papa yang sudah pensiun belasan tahun yang lalu,
tanpa terasa menua begitu cepat. Kami lima bersaudara, tetapi hanya tiga
yang bisa berkumpul, memutuskan untuk menemani Papa Mama pergi
jalan-jalan ke Singapore. Dalam perjalanan di atas pesawat, selama 4 jam
Papa tidak pergi ke toilet. Meskipun kami sudah berusaha membujuknya,
tetapi ia tetap tidak bergeming. Setiap kami sampai ke suatu tempat
wisata, ia pun hanya masuk toilet kalau sudah terpaksa sekali. Suatu
kali, Papa masuk ke toilet lama sekali. Setelah keluar dan tidak melihat
kami, ia melihat kesana kemari. Sampai pada tahap ini saja, Papa juga
tidak membuka mulutnya untuk berteriak sehingga membuat kami
anak-anaknya kehilangan muka. Papa hanya berdiri kebingungan di tengah
kerumunan orang-orang asing, tetapi tetap tenang dan sabar menunggu
kemunculan anak-anaknya. Akhirnya saya mengerti mengapa Papa tidak mau
ke toilet saat jalan- jalan.

Dulu, masih kecil dan belum mengerti. Sering menertawakan Nenek yang
sudah berumur 80 tahun lebih, mengancingkan baju sendiri saja tidak
bisa. Lamban dan bodoh sekali! Pekerjaan yang begitu sederhana, mengapa
orang tua tidak bisa mengerjakannya dengan baik? Kita belum mengalaminya
tentu sulit untuk memahaminya. Usia makin lanjut, terkadang kaki dan
tangan ini tidak dapat diajak kompromi, tidak menuruti kemauan kita.
Saya masih berpikir bahwa antara Papa dengan Nenek ada perbedaan waktu
yang cukup lama, siapa tahu kalau tanpa terasa Papa sudah sampai di
tahap ini juga. Setelah itu, saya tidak berani bermain-main lagi,
setiap saya melihat ada perubahan pada raut muka Papa, pasti akan berkeras
untuk mengantarkannya ke toilet, dan saya sendiri akan berdiri menunggu
di depan pintu. Awalnya Papa merasa agak kurang nyaman, tetapi
pelan-pelan akhirnya terbiasa. Saat saya menemani Papa untuk pergi ke
toilet dalam perjalanan pulang di atas pesawat, tiba-tiba ia berbisik
mengatakan, "Sebenarnya saya tidak bisa mengunci pintu WC dalam
pesawat." Saya menepuk-nepuk bahunya dan berkata, "Tidak apa-apa."
Hati terasa pilu, dan ingin sekali memberitahukan adik-adik saya yang ikut
agar dalam perjalanan berikutnya juga membawa suami masing-masing,
supaya bisa lebih memperhatikan orang tua. Dan juga ingin mengatakan
kepada kakak yang tidak ikut dalam perjalanan ini bahwa uang masih bisa
dicari kembali, tetapi rejeki yang paling besar adalah orang tua yang
masih sehat dan masih bisa diajak untuk perjalanan jauh. Setelah masalah
mengenai toilet ini sudah terselesaikan, kelak kita bisa melakukan
perjalanan ke tempat yang lebih jauh lagi.

Satu perjalanan ini banyak memberikan hikmah bagi saya, sehingga saat
sudah diatas kereta api, tanpa terasa saya meneteskan air mata. mungkin
karena perasaan yang terlalu sensitive, atau juga karena mengkhawatirkan
keadaan Papa Mama. Karena tadinya kurang memperhatikan, menjadi kaget
melihat Papa Mama yang sudah menjadi tua dan lemah; tidak mempunyai
'bahu yang tegap dan kuat' untuk 'tempat perlindungan yang hangat'
seperti dulu lagi. Ternyata manusia super yang selalu membantu saya
untuk mengangkat langit diatas kepala, juga bisa menjadi tua.

Rabu, 30 Juli 2008

Motivasi : Keledai yang jatuh kedalam sumur

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.Hewan itu

menangis dengan memilukan selama berjam-jam semetara si petani memikirkan

apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya , Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu

ditimbun (ditutup - karena berbahaya);jadi tidak berguna untuk menolong si

keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia

menangis penuh kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si

keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam

sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang

dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tan ah dan kotoran, si

keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan

badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki

tanah itu.

Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung

hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.

Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur

dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam

tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb)

adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita

(pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan

menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.

Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan

pernah menyerah !

Senin, 28 Juli 2008

Biography (Biografi) : Mother Teresa

"By blood, I am Albanian. By citizenship, an Indian. By faith, I am a Catholic nun. As to my calling, I belong to the world. As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus."

Itulah yang dikatakan oleh salah seorang tokoh kemanusiaan yang dipenuhi oleh cinta kasih. Bunda Teresa, seorang yang memberi hatinya untuk melayani di tengah-tengah masyarakat miskin di India.

Dilahirkan di Skopje, Albania pada 26 Agustus 1910, Bunda Teresa merupakan anak bungsu dari pasangan Nikola dan Drane Bojaxhiu. Ia memiliki dua saudara perempuan dan seorang saudara lelaki. Ketika dibaptis, ia diberi nama Agnes Gonxha. Ia menerima pelayanan sakramen pertamanya ketika berusia lima setengah tahun dan diteguhkan pada bulan November 1916.

Ketika berusia delapan tahun, ayahnya meninggal dunia, dan meninggalkan keluarganya dengan kesulitan finansial. Meski demikian, ibunya memelihara Gonxha dan ketiga saudaranya dengan penuh kasih sayang. Drane Bojaxhiu, ibunya, sangat memengaruhi karakter dan panggilan pelayanan Gonxha.

Ketika memasuki usia remaja, Gonxha bergabung dalam kelompok pemuda jemaat lokalnya yang bernama Sodality. Melalui keikutsertaannya dalam berbagai kegiatan yang dipandu oleh seorang pastor Jesuit, Gonxha menjadi tertarik dalam hal misionari. Tampaknya hal inilah yang kemudian berperan dalam dirinya sehingga pada usia tujuh belas, ia merespons panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati misionaris Katolik.

Pada tanggal 28 November 1928, ia bergabung dengan Institute of the Blessed Virgin Mary, yang dikenal juga dengan nama Sisters of Loretto, sebuah komunitas yang dikenal dengan pelayanannya di India. Ketika mengikrarkan komitmennya bagi Tuhan dalam Sisters of Loretto, ia memilih nama Teresa dari Santa Theresa Lisieux.

Suster Teresa pun dikirim ke India untuk menjalani pendidikan sebagai seorang biarawati. Setelah mengikrarkan komitmennya kepada Tuhan, ia pun mulai mengajar pada St. Mary's High School di Kalkuta. Di sana ia mengajarkan geografi dan katekisasi. Dan pada tahun 1944, ia menjadi kepala sekolah St. Mary.

Akan tetapi, kesehatannya memburuk. Ia menderita TBC sehingga tidak bisa lagi mengajar. Untuk memulihkan kesehatannya, ia pun dikirim ke Darjeeling.

Dalam kereta api yang tengah melaju menuju Darjeeling, Suster Teresa mendapat panggilan yang berikut dari Tuhan; sebuah panggilan di antara banyak panggilan lain. Kala itu, ia merasakan belas kasih bagi banyak jiwa, sebagaimana dirasakan oleh Kristus sendiri, merasuk dalam hatinya. Hal ini kemudian menjadi kekuatan yang mendorong segenap hidupnya. Saat itu, 10 September 1946, disebut sebagai "Hari Penuh Inspirasi" oleh Bunda Teresa.

Selama berbulan-bulan, ia mendapatkan sebuah visi bagaimana Kristus menyatakan kepedihan kaum miskin yang ditolak, bagaimana Kristus menangisi mereka yang menolak Dia, bagaimana Ia ingin mereka mengasihi-Nya.

Pada tahun 1948, pihak Vatikan mengizinkan Suster Teresa untuk meninggalkan ordonya dan memulai pelayanannya di bawah Keuskupan Kalkuta. Dan pada 17 Agustus 1948, untuk pertama kalinya ia memakai pakaian putih yang dilengkapi dengan kain sari bergaris biru.

Ia memulai pelayanannya dengan membuka sebuah sekolah pada 21 Desember 1948 di lingkungan yang kumuh. Karena tidak memiliki dana, ia membuka sekolah terbuka, di sebuah taman. Di sana ia mengajarkan pentingnya pengenalan akan hidup yang sehat, di samping mengajarkan membaca dan menulis pada anak-anak yang miskin. Selain itu, berbekal pengetahuan medis, ia juga membawa anak-anak yang sakit ke rumahnya dan merawat mereka.

Tuhan memang tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya berjuang sendirian. Inilah yang dirasakan oleh Bunda Teresa tatkala perjuangannya mulai mendapat perhatian, tidak hanya individu-individu, melainkan juga dari berbagai organisasi gereja.

Pada 19 Maret 1949, salah seorang muridnya di St. Mary bergabung dengannya. Diinspirasi oleh gurunya itu, ia membaktikan dirinya untuk pelayanan kasih bagi mereka yang sangat membutuhkan.

Segera saja mereka menemukan begitu banyak pria, wanita, bahkan anak-anak yang sekarat. Mereka telantar di jalan-jalan setelah ditolak oleh rumah sakit setempat. Tergerak oleh belas kasihan, Bunda Teresa dan rekan barunya itu pun menyewa sebuah ruangan untuk merawat mereka yang sekarat.

Pada tanggal 7 Oktober 1950, Missionary of Charity didirikan di Kalkuta. Mereka yang tergabung di dalamnya pun semakin teguh untuk melayani dengan sepenuhnya memberi diri mereka untuk melayani kaum termiskin di antara yang miskin. Mereka tidak pernah menerima pemberian materi apa pun sebagai balasan atas pelayanan yang mereka lakukan.

Pada awal 1960-an, Bunda Teresa mulai mengirimkan suster-susternya ke daerah-daerah lain di India. Selain itu, pelayanan dari Missionary of Charity mulai melebarkan sayapnya di Venezuela (1965), yang kemudian diikuti oleh pembukaan rumah-rumah di Ceylon, Tanzania Roma, dan Australia yang ditujukan untuk merawat kaum miskin.

Setelah Missionary of Charity, sejumlah yayasan pun didirikan untuk memperluas pelayanan Bunda Teresa. Yang pertama ialah Association of Coworkers sebagai afiliasi dari Missionary of Charity. Asosiasi ini sendiri di setujui oleh Paus Paulus VI pada 26 Maret 1969. Meskipun merupakan afiliasi Missionary of Charity, asosiasi ini memiliki anggaran dasar tersendiri.

Selama tahun-tahun berikutnya, dari semula melayani hanya dua belas, Missionary of Charity berkembang hingga dapat melayani ribuan orang. Bahkan 450 pusat pelayanan tersebar di seluruh dunia untuk melayani orang-orang miskin dan telantar. Ia membangun banyak rumah bagi mereka yang menderita, sekarat, dan ditolak oleh masyarakat, dari Kalkuta hingga kampung halamannya di Albania. Ia juga salah satu pionir yang membangun rumah bagi penderita AIDS.

Berkat baktinya bagi mereka yang tertindas, Bunda Teresa pun mendapatkan berbagai penghargaan kemanusiaan. Pada tahun 1979, ia menerima John XXIII International Prize for Peace. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Paus Paulus VI. Pada tahun yang sama, ia juga memperoleh penghargaan Good Samaritan di Boston.

Setelah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di India, tentu saja pemerintah India tidak menutup mata akan pelayanannya. Maka pada tahun 1972, Bunda Teresa menerima Pandit Nehru Prize.

Setahun kemudian, ia menerima Templeton Prize dari Pangeran Edinburgh. Ia terpilih untuk menerima penghargaan tersebut dari dua ribu kandidat dari berbagai negara dan agama oleh juri dari sepuluh kelompok agama di dunia.

Puncaknya ialah pada tahun 1979 tatkala ia memperoleh hadiah Nobel Perdamaian. Hadiah uang sebesar $6.000 yang diperolehnya disumbangkan kepada masyarakat miskin di Kalkuta. Hadiah tersebut memungkinkannya untuk memberi makan ratusan orang selama setahun penuh. Ia berkata bahwa penghargaan duniawi menjadi penting hanya ketika penghargaan tersebut dapat membantunya menolong dunia yang membutuhkan.

Pada tahun 1985, Bunda Teresa mendirikan pusat rehabilitasi pertama agi korban AIDS di New York. Menyusul kemudian sejumlah rumah penampungan yang didirikan di San Fransisco dan Atlanta. Berkat upayanya ini, ia mendapatkan Medal of Freedom.

Pelayanan Bunda Teresa sama sekali tidak mengenal batas. Dipupuk di kampung halamannya, ia mengawali pelayanan di India. Dari India, pelayanannya meluas hingga ke seluruh penjuru dunia. Ia, di antaranya, berkunjung ke Etiopia untuk menolong korban kelaparan, korban radiasi di Chernobyl, dan korban gempa bumi di Armenia.

Memasuki tahun 1990-an, kondisi tubuh Bunda Teresa tidak mengizinkannya melakukan aktivitas yang berlebihan, khususnya setelah serangan jantung pada 1989. Kesehatannya merosot, sebagian karena usianya, sebagian karena kondisi tempat tinggalnya, sebagian lain dikarenakan perjalanannya ke berbagai penjuru dunia. Menyadari kondisi kesehatannya yang demikian, Bunda Teresa meminta Missionary of Charity untuk memilih penggantinya. Maka, pada 13 Maret 1997, Suster Nirmala terpilih untuk meneruskan pelayanan Bunda Teresa.

Bunda Teresa akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 September 1997 dalam usia 87 tahun. Berbagai petinggi dari 23 negara menghadiri pemakamannya. Upacara pemakaman diadakan pada 13 September 1997, di Stadion Netaji, India, yang berkapasitas 15.000 orang. Atas kebijakan Missionary of Charity, sebagian besar yang menghadiri upacara tersebut adalah orang-orang yang selama ini dilayani oleh Bunda Teresa.

sumber artikel:
http://biokristi.sabda.org/terpanggil_bagi_kaum_miskin_kisah_singkat_pelayanan_bunda_teresa